Seorang remaja
mempunyai andil besar bagi perubahan lingkungannya. Ia pun mampu membawa
teman-temannya agar sadar dan mengenal Islam. Sudah saatnya remaja peduli bahwa
siapa lagi yang akan memperjuangkan Islam di tengah-tengah masyarakat kalau
bukan mereka? Dulu ketika SK jilbab belum keluar, remaja juga yang bergerak dan
berjuang. Itu hanya salah satu contoh. Sekarang pun di saat kesadaran berislam
sudah tinggi, saatnya remaja berperan untuk membuat masyarakat rindu Islam
kaafah yaitu dengan diterapkannya syariah Islam dalam naungan Khilafah.
Ketika ada teman yang
gak sholat, pacaran aja kegiatannya, dugem, dan banyak aktifitas maksiat
lainnya, siapa yang bisa menyadarkan mereka? Bukan para kyai, bukan para guru,
bukan pula para dai tua yang seringkali tak paham dengan karakter remaja. Jadi
yang paling efektif menyadarkan mereka adalah teman-temannya sendiri yaitu kamu
sebagai generasi muda.
Jangan panik dulu.
Jangan merasa berat dengan tugas sebagai remaja muslim yang kamu emban. Di
bawah ini ada beberapa tips agar kamu jadi remaja yang oke dalam berdakwah di
lingkungan kamu. Simak baik-baik ya:
1. Niat
Dari awal, niatkan semua usaha kamu karena Allah semata. Jangan sampai ada niat
untuk sombong dan merasa benar sendiri. Juga jangan sampai ada kesan menggurui
dan menganggap bodoh teman yang sedang kamu dakwahi. Petunjuk itu dari Allah.
Lakukan upaya maksimal dalam menyadarkan teman dan jangan lupa berdoa untuknya
agar segera kembali ke jalan yang benar. Karena sungguh, tidak ada yang mampu
memberi jalan bila sudah disesatkan oleh Allah dan tak ada yang mampu
menyesatkan bila sudah diberi petunjuk oleh-Nya. Jadi jangan lupa berdoa ya.
2. Lakukan apa yang kamu katakan
Ngomong gampang, tapi melakukannya itu yang butuh upaya lebih. Kalo kamu Cuma
bisa ngomong tanpa melakukan apa yang kamu omongkan, maka orang lain terutama
teman-temanmu tak akan percaya padamu lagi. Misal nih, kamu bilang pacaran
haram dan dosa tapi kamu sendiri malah suka mojok berduaan dengan lawan jenis.
Sama juga bo’ong kalo gini caranya. Selain dosa karena kamu berkhalwat
(berdua-duaan dengan lawan jenis yang non mahrom), kamu juga dosa karena bisa
ngomong tapi gak bisa melakukan omonganmu dengan konsisten. Dobel dosa tuh.
Jangan sampai ini terjadi loh.
3. Gunakan Qur’an dan Hadits
Dalam berdakwah, gunakan Qur’an dan hadits sebagai acuan, bukan kata si A dan
si B atau bahkan kata nenek moyang. Banyaklah baca buku-buku keislaman dan
pahamilah wawasan keislaman itu sendiri. Jangan sampai kamu menyampaikan
sesuatu yang kamu tidak punya ilmu tentangnya. Jadikan sirah (sejarah)
Rasulullah dalam berdakwah sebagai panduan kamu ketika berdakwah di lingkungan
teman-temanmu.
Harap kamu tahu,
Rasulullah oke banget loh dalam menyampaikan dakwah di semua kalangan termasuk
juga para remaja dan pemuda. Salah satunya adalah ketika ada seorang pemuda
yang mendatangi Rasulullah dan bertanya, “Ya Rasul, saya ingin masuk Islam tapi
saya masih hobi berzina.” Apa jawab Rasulullah? Bukannya marah tapi beliau
dengan tenang menjawab, “ Kamu punya ibu? Punya saudara perempuan? Bagaimana
perasaanmu bila ibu atau saudaramu yang perempuan dizina-i oleh laki-laki?”
Sejak saat itu, pemuda tersebut langsung bertaubat, masuk Islam dan tidak
pernah lagi melakukan zina.
4. Berbicaralah pada orang lain seakan-akan
baru mengenalnya
Maksud dari poin ini adalah jangan berusaha sok tahu tentang seseorang hanya
dengan melihatnya sekilas saja. Berbicaralah dengan ramah dan penuh perhatian
sehingga orang yang akan didakwahi merasa nyaman dan kemudian percaya. Jangan
terkecoh dengan penampilan. Misalnya saja seorang yang mengaku dirinya muslimah
tapi pakaiannya selalu ketat dan mengumbar aurat. Jangan langsung berpikiran
sok tahu yang negative bahwa dia itu pastilah seseorang yg pembangkang dan
durhaka karena tidak menutup aurat. Kenalilah kepribadiannya lebih jauh.
Karena bisa jadi ia
berpakaian seperti itu bukan karena ingin membangkang perintah Allah tapi
benar-benar tidak tahu batasan aurat perempuan dalam Islam. Atau mungkin salah
seorang teman kamu yang tak pernah sholat Jumat. Kenalilah dirinya lebih jauh
dan jangan langsung berprasangka buruk. Ada banyak laki-laki yang tidak sholat
Jumat karena keluarganya tidak pernah mengajarinya dan ia pun tidak tahu
hukumnya. Jadi , tugas kamu nih untuk mendekati orang-orang semacam ini untuk
memberikan pencerahan bagi kehidupannya sebagai seorang muslim yang baik.
5. Tersenyumlah
Tahukah kamu bahwa Rasulullah SAW itu suka sekali tersenyum loh. Tapi anehnya
banyak para dai yang sukanya malah pasang tampang serius dan cemberut daripada
tersenyum. Nah, kamu jangan ikut-ikutan yang model begini yah.
Tersenyum, berperilaku
sopan dan baik adalah sikap Rasulullah yang harus kita amalkan seharui-hari.
Jika kita ingin orang lain dekat dan menerima dakwah kita maka usahakan kita
bersikap ramah pada mereka. Tersenyum adalah salah satu kunci dari keramahan
ini.
Yang patut diingat
adalah tersenyum disini konteksnya adalah ramah secara umum dan tidak bermaksud
tebar pesona pada lawan jenis. Bagaimana pun Islam mempunyai aturan dalam
berinteraksi dengan lawan jenis. Bukan karena alasan dakwah trus seenaknya saja
berdua-duaan dengan lawan jenis, misalnya. Nah, agar tidak timbul fitnah,
usahakan berdakwah fokus pada sesame jenis. Cowok yang berdakwah ke kalangan
cowok. Begitu juga cewek dakwahnya juga ke lingkungan cewek saja.
6. Bersikap aktif dan berbaur
Langkah awal bagi keberhasilan dakwah adalah bersikap aktif dan berbaur dengan
objek dakwah. Sering-sering ngobrol dengan mereka yang ingin kamu dakwahi. Bisa
juga kamu mengundang mereka untuk buka puasa bersama saat Ramadhan atau kajian
remaja yang kamu kemas dengan santai. Jadikan mereka percaya bahwa kamu adalah
tempat yang asyik untuk curhat, berbagi cerita baik suka maupun duka.
Mengerjakan PR bareng, menenangkan di kala mereka gundah, atau sekedar menjadi
teman yang baik ketika mereka butuh curhat dan diskusi. Dan yang utama, kamu
harus bisa menjaga rahasia karena mereka sudah percaya sama kamu. Tapi bila
keadaan berubah menjadi serius dan berbahaya, misalnya saja ada yang berniat
bunuh diri karena frustasi menghadapi masalahnya, maka jangan segan-segan
menghubungi orang yang lebih dewasa untuk menyikapi masalah ini.
7. Tunjukkan Islam itu sesuai untuk semua
kalangan
Sering remaja menganggap bahwa Islam itu kuno dan ketinggalan zaman. Tunjukkan
pada mereka bahwa pendapat ini salah. Tunjukkan pada mereka bahwa Islam itu
berasal dari Allah yang tentu saja sesuai dengan zaman apa pun dan bagi siapa
pun termasuk remaja juga. Yakinkan mereka bahwa Allah begitu dekat bahkan
melebihi urat nadi kita sendiri. Allah juga Mahamelihat dan mendengar. Allah
tempat meminta dan tumpuan semua keluh kesah dan gundah kita. Tunjukkan juga
bahwa Islam itu sesuai dan cocok untuk remaja. Islam mempunyai semua jawaban
yang diinginkan remaja tentang pencarian jati diri yang tidak semua agama bisa
menjawabnya.
8. Libatkan mereka dalam kegiatan social
Ajak para remaja itu untuk terlibat dalam kegiatan social. Misalnya saja dengan
mengadakan baksos di daerah-daerah miskin agar mereka lebih menghargai sesama
dan pandai bersyukur. Atau bisa juga mengajak mereka dalam sebuah kepanitiaan
atau peserta seminar Islam untuk remaja. Keterlibatan seperti ini membuat
mereka menjadi bagian dari umat dan merasa berharga. Jangan lupa setelahnya
kamu harus berterima kasih atas apa yang telah mereka lakukan untuk sesama.
9. Tanyakan 4 pertanyaan mendasar
Ketika pertemanan semakin erat, topic yang dibahas biasanya juga mengarah
semakin serius. Kamu bisa mendiskusikan tentang cita-cita dan rencana mereka di
masa depan. Ada 4 pertanyaan yang bisa mengarahkan topic agar remaja lebih
mengenal Allah dan Islam:
1. kemanakah aku setelah kehidupan ini berakhir
2. apa yang membuat aku bahagia
3. Kepada siapakah aku seharusnya berterima kasih dan
bersyukur
4. apakah saya bisa sukses tanpa bantuan orang lain
10. Tekankan sholat wajib 5 kali sehari sebelum
kewajiban lainnya
Hubungan dengan Allah secara pribadi itu ada pada kewajiban sholat 5 waktu.
Jangan memberikan banyak materi lain lebih dulu sebelum kesadaran untuk sholat
wajib 5 waktu bisa terlaksana dengan baik. Tekankah bahwa dengan sholat saja hubungan
dengan Allah terjalin secara langsung tanpa perantara. Hanya Allah saja tempat
bersandar jika manusia menghadapi masalah. Sholat adalah saat yang tepat untuk
meminta pertolonganNya. Jika mungkin, usahakan untuk sholat berjamaah ketika
kamu sedang ngobrol santai dengan mereka. Ketika sholat ini sudah dijalankan
dengan konsisten, maka hal-hal lain akan lebih mudah untuk diingatkan misalnya
saja tidak boleh memaki, patuh pada orang tua dan cara berpakain yang menutup
aurat sesuai dengan syariat Islam.
11. Bantulah mereka untuk mempercayai orang
dewasa
Biasanya remaja memandang orang dewasa dengan pandangan miring seolah-olah
dunia mereka benar-benar berbeda. Orang dewasa dianggap tidak pernah memahami
dunia remaja dan anak muda dengan tepat. Nah, dalam hal ini kamu kudu berperan
untuk menumbuhkan rasa percaya pada remaja terhadap orang dewasa. Misalnya saja
dengan memuji seorang penceramah yang kena di hati remaja, para aktivis yang
peduli dengan dakwah demi kebangkitan umat dan lain-lain. Memang sih, merubah
sudut pandang mereka tidak bisa dengan mudah tapi paling tidak mereka
nantinya bisa memahami pendapat orang tua di rumah.
12. Jangan pergi ketika mereka sedang down
Ingat, ketika seseorang sudah mulai mau menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan
teratur, tidak berarti urusan sudah selesai. Akan ada ujian dan cobaan dalam
hidup yang kadang bisa membuat futur/down atau lemah iman seseorang. Ada
kalanya mereka mempertanyakan lagi keadilan Tuhan akan jalan hidup sulit yang
mereka tempuh. Jangan putus asa apalagi tega meninggalkan mereka. Dampingilah
para remaja ini untuk kembali menemukan jati diri keislaman mereka.
Semoga beberapa tips
di atas bisa kamu jadikan alat untuk mendekati teman-teman kamu dalam
berdakwah. Dan yang utama, kamu jangan lupa meminta pada Allah untuk dimudahkan
langkahmu juga lisanmu dalam menyampaikan kebenaran. Semoga Allah menyertaimu
selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar