Masalah pasti tidak akan
pernah bosan menghampiri kita. Terkadang dalam menghadapinya kita bisa
tegar, namun lebih sering kita menjadi tidak sabar dan tidak ikhlas dalam
menghadapi cobaan yang datang. Hasilnya, kita merasa menjadi orang yang paling
nespata di seluruh dunia. Padahal, yang menjadi permasalahan sebenarnya ialah
bagaimana sikap kita ketika menhadapi masalah2 hidup tsb., insya Allah uraian
berikut tidak ada salahnya untuk dijadikan bahan renungan.
***
Pertama,
penyebab kita gak bisa sabar dalam menghadapi musibah atau misalnya kehilangan,
KARENA, kita selalu merasa semua yg kita miliki adalah bener2 milik kita. Tapi
klo kita sedikit MAU merenung, ternyata semuanya adalah milik Allah. Kita bisa
segede ini skrg juga karena pemeliharaan Allah. Jadi, suka-suka Allah mau
nglakuin apa aja ke diri kita.
Yang namanya manusia hidup PASTI diuji
(baca surat Al Ankabut awal dan awal surat Al Mulk). Semua ujian itu datang
dari Allah, bisa berupa kesenangan atau kesulitan. Tapi, yakinlah apa pun yg
Allah takdirkan buat kita adalah yg terbaik buat kita juga.
Menurut pakar psikologi anak, M.
Faudhil Adzim, disebutkan bahwa:
Cukuplah dikatakan KEJAM bagi orang tua yang
selalu memanjakan anaknya. Semua keperluan anaknya disediakan dan
diberi segala yg mewah2. Anak itu tidak dibiarkan sedikit pun diberi kesempatan
utk mengusahakan apa yg ia inginkan.
Lalu
apa yg terjadi kemudian pada anak itu? Ketika anak itu menjadi besar, di
kehidupannya ia menjadi seorang yg egois, tidak kreatif, dan tidak berkompeten
dalam bidang apapun kecuali kemalasan. Apakah ini yg dihendaki oleh orang
tuanya dulu? Tentu bukan!
Orang
tua yg baik bukan orang tua yg menfasilitasi anaknya dengan kemewahan, tetapi
orang tua yg baik itu adalah orang tua yg memberikan kesempatan anaknya utk
berusaha, serta membimbing setiap langkahnya. Menyemangati dan mendukung penuh
hal2 baik yg dilakukan anaknya.
Begitu
pula Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Cobaan yg diberikan kepada
hambanya jangan sampai kita pandang sebagai siksaan, tapi pandanglah sebagai
sarana untuk memperkuat diri. Dan di dalam Al Quran (buka Al Baqarah bagian
akhir), Allah berjanji tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan kita.
Janji Allah jauh lebih pasti daripada terbitnya matahari esok pagi.
Kedua,
setiap ujian dari Allah adalah kebaikan dan hikmah besar buat diri kita. Tidak
semua yang menurut kita baik adalah benar2 baik diri buat kita. Kenapa? karena
Allah-lah yang paling mengerti diri kita, Dia-lah yg menciptakan dan memelihara
kita sehingga Allah-lah yang paling paham apa-apa yg kita butuhkan. Sedangkan
kita,mungkin hanya sedikit yg kita ketahui dari diri kita.
Misalnya,
ada seorang anak TK minta dibelikan motor Tiger kepada Ayahnya. Kemudian tentu
sang ayah tidak bersedia mengabulkan permintaan si anak. walau anak2nya nangis2
seharian, tetap si ayah gak menuruti permintaan anaknya yg masih kecil itu.
Bukannya ayahnya ini pelit, tapi ayahnya yakin bahwa anaknya belum pantas utk
mengendarai Motor sebesar dan seberat Tiger. Ayah nya khawatir kalo2 anaknya
nanti malah kecelakaan. Tapi, dalam hati sang ayah pasti berjanji akan
membelikan anaknya itu motor yg lebih bagus dari pada tiger saat anaknya telah
masuk Kuliah.
Begitu
pula, Allah yg Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tidak mungkin mengorbankan
hambanya, utk hal2 yg dipandang baik dalam kacamata sang hamba. (buka Al
Baqarah yat 216; kalo gak salah
o y, sekedar saran buka jg Quran Al Baqarah ayat 45. Artinya: “Carilah pertolongan (Allah) dengan sabar dan shalat,
sesungguhnya yg demikian itu berat kecuali bagi mereka yg khusyu’”… Wahai
orang2 yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya orang bersama orang2 yg sabar..”
Wallahu
a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar