REMNIKA

REMNIKA
Remaja Masjid Jami Nurul Ilham Kassi

Kamis, 29 Maret 2012

Tutup Pabrik Miras


Kami dari Keluarga Besar REMNIKA, Menuntut kepada Pemerintah agar kiranya Menutup Pabrik Minuman Keras yang berada di Jl. AMD Borong Jambu atas nama "UD PADI MAS"

“Kalau dikatakan pemilik perusahaan punya izin, saya juga tidak tahu izin seperti apa. Setahu saya tidak ada izin pabrik miras di Makassar. Jadi kalau ada pabrik miras, berarti itu dilarang alias ilegal dan harus ditutup,” Walikota Makassar

“Ternyata betul ada pabrik miras di lokasi itu. Selama ini yang ditahu di sana hanya pabrik soda, tetapi ternyata juga memproduksi miras,” ujar Ketua Komisi A DPRD Makassar, Rahman Pina.

"munculnya pabrik miras yang meghebohkan kota Makassar ini, lebih disebabkan lemahnya pengawasan dari instansi terkait, mulai dari Lurah, Camat, Disperindag dan Satpol PP. Mereka ini dalam jalur koordinasi sangat lemah, sehingga pengusaha dapat leluasa membuat kegiatan bisnis yang biar melanggar namun tak akan terpantau. Ingtinya, pengusaha memanfaatkan kelemahan aparat Pemkot". Tokoh Masyarakat

kata Rahman, ada beberapa keganjilan dalam operasional UD Padi Mas. Di antaranya, tanda daftar pesan (TDP), surat izin tempat usaha (SITU), surat izin usaha perdagangan (SIUP), berbeda dengan yang terdapat di lokasi.

Anggota Komisi A lainnya, Mustagfir Sabri, mengatakan, miras yang diproduksi UD Padi Mas terbilang beralkohol tinggi. Miras produksinya bermerk Topek Rioja dengan kadar alkohol sebanyak 18 persen. Ia pun beranggapan, perusahaan yang mempekerjakan belasan karyawan tersebut, bermasalah dalam perizinannya.

Deklarator Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) Sulsel Aswar Hasan menyatakan, keberadaan pabrik minuman keras (miras) di Kota Makassar melecehkan norma agama yang dianut masyarakat. 

“Pemerintah harus bertindak tegas untuk menutup pabrik miras karena ini melecehkan dan merendahkan norma agama dan budaya masyarakat Makassar pada khususnya dan Sulsel pada umumnya. Ini jelas melecehkan substansi nilai yang ada,” kata mantan Sekjen KPPSI dikutip SINDO.


Dia meminta Pemerintah Kota (Pemkot) dan DPRD Makassar serta aparat kepolisian jangan diam, tetapi bertindak tegas dengan menutup pabrik miras UD Padi Mas yang ditemukan beroperasi di Antang, Kecamatan Manggala, dua pekan lalu.

Pabrik tersebut memproduksi miras golongan B. Aswar yang juga ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Sulsel, juga menyayangkan sikap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemkot Makassar yang memberikan opsi relokasi dengan dalih pabrik tersebut mendapat izin operasi dari Kementerian Perdagangan.


“Kalau mereka semua tidak tegas, saya pertanyakan apa ada kepentingan uang.Ada keberpihakan kepada kapitalisme. Kalau benar izinnya dari pusat, itu mengabaikan otonomi daerah,”ucapnya. 

Karena itu, dia meminta Pemkot dan DPRD Kota Makassar serta segenap umat Islam di Sulsel melawan kebijakan pusat yang telah memberikan izin pabrik miras di daerah ini.Selain itu,Aswar menyebut Pemkot Makassar mengkhianati Perda No 7/2006 tentang Pengawasan, Pengendalian, Pengedaran dan Penjualan, Serta Perizinan Tempat Penjualan Minuman Beralkohol.


“Pengawasan dan peredaran sudah diatur, apalagi larangan pendirian pabriknya,” tandasnya. 

Penolakan yang sama sebelumnya disuarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel yang menyerukan opsi relokasi pabrik miras ke Kawasan Industri Makassar (KIMA) ditolak. Sebaliknya, Pemkot didesak secepatnya menutup pabrik UD Padi Mas di Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala.


Sekretaris MUI Sulsel Prof Dr HM Ghalib mengatakan, pemerintah tidak perlu lagi memberikan opsi relokasi kepada industri yang produknya merusak mental masyarakat. 

Pemkot diminta tidak mengutamakan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah karena pabrik miras bertentangan dengan budaya masyarakat setempat. ”Semua hal yang merusak jiwa dan mental masyarakat mestinya ditutup. Jangan karena aspek materi lalu itu dibiarkan. Jadi, pabrik miras harus ditutup, bukan relokasi,”ungkapnya. 

Pemkot Pilih Relokasi 

Sementara itu, Pemkot Makassar mendesak UD Padi Mas segera memindahkan pabriknya ke kawasan pergudangan di Jalan Sutami atau KIMA.Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Dedi Hermadi mengatakan, dalam pertemuan dengan Pemkot, pengusaha diminta segera memindahkan pabrik mirasnya. 

eberadaan pabrik di tengah permukiman warga telah meresahkan masyarakat. Bukan hanya masyarakat, tapi juga ditentang Majelis Ulama Indonesia (MUI).


“KIMA atau Jalan Sutami merupakan kawasan strategis jauh dari permukiman.Karena itu, pabrik tersebut diminta pindah ke tempat itu,”ujarnya, kemarin. 

Dedi juga mengatakan, untuk relokasi,Pemkot tidak menyediakan lahan. Karena itu, pihak pengusaha diminta menyediakan lahan sendiri.




Kenakalan Remaja atau Kenakalan Orang Tua


Dra. Rustinah ( Kepala Perpustakaan Universitas Negeri Bangka Belitung (UBB) )

Akhir-akhir ini fenomena kenakalan remaja makin meluas. Para pakar dan psikolog selalu mengupas masalah yang tak pernah habis-habisnya ini. Kenakalan remaja, sudah seperti sebuah lingkaran hitam yang tak pernah putus, yang kian hari semakin rumit dan kompleks. Ditambah dengan kian kuatnya arus modernisasi dan teknologi yang bermanfaat memudahkan penyebaran informasi juga membawa dampak negatif yang cukup luas bagi masyarakat.
Kenakalan remaja, biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal menjalani proses-proses perkembangan jiwanya. Baik saat mereka remaja maupun pada masa kanak-kanak. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya.
Seringkali didapati ada trauma pada masa lalu mereka. Seperti trauma lingkungan dengan mengalami perlakuan kasar dan tidak menyenangkan, maupun ekonomi yang membuat mereka merasa rendah diri.
Mengatasi kenakalan remaja, berarti harus menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik. Emosi dan perasaan mereka yang telah rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orangtua, teman, maupun lingkungan sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa mereka.
Berbagai trauma dalam hidup dan konflik-konflik psikologis yang menggantung dalam diri mereka harus diselesaikan. Dan mereka harus diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya.
Pertanyaannya: tugas siapa yang harus melakukan itu semua Orangtuakah Sedangkan orangtua sudah terlalu pusing memikirkan masalah pekerjaan dan beban hidup lainnya. Saudaranyakah Mereka juga punya masalah sendiri, bahkan mungkin mereka juga memiliki masalah yang sama. Pemerintahkah Atau siapa lagi
Tak mudah untuk menjawabnya. Tapi, memberi mereka lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak-anak dengan baik, akan banyak membantu kita mengurangi kenakalan remaja. Minimal, tidak menambah jumlah kasus yang ada.
Kenakalan Orangtua
Lalu, salah siapakah jika timbul kenakalan remaja Si anak, ataukah orangtua Karena, banyak orangtua memang tidak mampu berperan sebagai orangtua yang seharusnya. Mereka hanya menyediakan materi, sarana dan fasilitas bagi si anak, tanpa memikirkan kebutuhan batin mereka. Orangtua juga sering menuntut banyak hal, namun lupa untuk memberi contoh yang baik kepada anaknya.
Ketika membicara masalah kenakalan remaja, kita kerap lupa terhadap suatu hal. Yaitu hukum kausalitas. Sebab, kenakalan seorang remaja, selalu dikristalisasikan menuju faktor eksternal lingkungan. Kita pun jarang memperhatikan faktor terdekat dari lingkungan si remaja, yaitu orangtua.
Kita selalu menilai, bahwa banyak kasus kenakalan remaja terjadi karena lingkungan pergaulan yang kurang baik, seperti pengaruh teman yang tidak benar, pengaruh media massa, sampai lemahnya iman seseorang.
Padahal, ketika berbicara mengenai iman, kita mempersoalkan nilai, dan biasanya melupakan sesuatu, yaitu pengaruh orangtua. Didikan orangtua yang salah, bisa saja menjadi faktor sosio-psikologis utama dari timbulnya kenakalan pada diri seorang remaja.
Apalagi jika kasus negatif menyerang orangtua si remaja, seperti perselingkuhan, perceraian, dan pembagian harta gono-gini. Dari sini, mungkin kita perlu mengambil istilah baru: ”kenakalan orangtua”.
Orangtua, sering lupa bahwa perilaku mereka akan berakibat pada diri anak-anaknya. Karena, kehidupan ini tak akan lepas dari trasi contek-menyontek prilaku yang pernah ada. Bisa juga karena ada pembiaran orangtua terhadap perilaku anak yang mengarah pada kesalahan, sehingga yang salah pun menjadi kebiasaan.
Para orangtua jangan berharap anaknya menjadi baik, jika orangtuanya belum menjadi baik. Sebenarnya nurani generasi ingin menghimbau, ”Jangan ajari kami selingkuh. Jangan ajari kami ngomong jorok, tidak jujur, malas belajar, malas beribadah, terlalu mencintai harta belebihan, dan lupa kepada Sang Pencipta.”
Karena itu, mari -para orangtua- merenung, bahwa kenakalan tak selalu identik dengan remaja. Karena banyak kenakalan justru dilakukan oleh para orangtua, baik di rumah, masyarakat, maupun pemerintahan. Yang akhirnya menjadi inspirasi bagi para remaja untuk berbuat nakal.
Ikatan Keluarga dan Masyarakat
Banyak bentuk dari kenakalan yang dilakukan orangtua yang dilakukan sengaja aatau tidak, tapi jarang disadari pengaruhnya terhadap perkembangan psikologi anak menjadi berperilaku nakal. Seperti kenakalan orangtua dalam ikatan keluarga, di masyarakat dan pemerintahan.
Dalam ikatan keluarga, contohnya seperti kebiasaan suka berkata-kata kasar, menghujat atau memaki, mengajari anak melakukan perlawanan ketika diganggu orang lain, suka menyakiti anak secara fisik dan psikis, merokok seenaknya di depan anak-anak, dan lain-lain tergolong masalah akhlak.
Juga seperti kebiasaan mengabaikan pelaksanaan syariat, sholat misalnya, bahkan tidak pernah sholat, membiarkan anak gadisnya tidak menutup aurat, bergaul bebas (pacaran), atau minum-minuman keras, dan lain-lain.
Sementara kenakalan orangtua di masyarakat, contohnya kebiasaan menciptakan suasana yang tidak produktif. Seperti kebiasaan para bapak saat pagi, siang dan malam yang suka nongkrong sambil main gaple atau bermain catur. Walau tidak menggunakan uang (judi), tapi sikap ini sama artinya tidak mencontohkan anak untuk menjaga kehormatan diri, apalagi kehormatan keluarga.
Sedangkan para ibu juga suka ngumpul sambil berghibah atau memfitnah, menghambur-hamburkan uang dengan gaya hidup konsumtif untuk berbelanja di mal atau supermarket, dan bergaya hidup mewah.
Ironisnya, orangtua pendidik yang lalai ini, juga bisa mudah kita temui di sekolah maupun kampus. Padahal, lembaga pendidikan adalah tempat yang aman untuk menimba ilmu pengetahuan atau belajar, tapi kenyataannya banyak para pendidik –yang juga orangtua- justru memberi contoh tidak baik kepada anak didiknya. Seperti melakukan perbuatan asusila, menganiaya anak didik secara fisik, menjual ilmu demi keuntungan materi, atau sering melakukan dosa pendidikan.
Orangtua yang menjadi pemilik media massa cetak maupun elektronik juga banyal yang ”hobi” menampilkan bacaan, gambar dan tontonan yang merusak akhlak berbau pornografi, kekerasan, dan seks bebas. Mereka selalu berlindung atas nama bisnis.
Sementara kenakalan orangtua dalam pemerintahan dapat dilihat dari banyaknya orangtua melakukan korupsi, mengambil kebijakan menaikkan biaya pendidikan, BBM, memahalkan biaya kesehatan, suka membuat janji-janji tapi melupakannya, suka melakukan pungli dan suap menyuap.
Belum lagi kenakalan untuk suka melanggengkan kemaksiatan, memberi izin usaha prostitusi/lokalisasi, perjudian, diskotik dan pabrik minuman keras, dengan dalih devisa. Termasuk juga menerapkan aturan kehidupan yang tidak benar dan tidak baik, yaitu pola hidup kapitalisme-sekularisme, termasuk juga sosialisme-komunisme.
Nasehat yang Tidak Dilakukan
Sekarang mari kita urai satu persatu petuah atau nasehat-nasehat yang sering kita -sebagai orangtua- berikan kepada anak-anak kita, namun sering tidak kita lakukan:
? Melarang anak untuk berbicara kasar, padahal kita sering berkata-kata kasar pada mereka.
? Melarang anak untuk tawuran atau ringan tangan, tapi kita sering menganiaya mereka secara fisik, atau kita suka berkelahi di depan anak-anak, adu jotos di forum terhormat DPR ketika bersidang karena merasa tidak sepaham.
? Melarang anak berbohong atau jujur, padahal sudah berapa kebohongan yang kita ciptakan kepada mereka.
? Melarang anak mengkonsumsi narkoba, padahal banyak orangtua menjadi pemakai dan bandar narkoba.
? Melarang anak bergaul bebas atau pacaran, padahal kita melakukan hal serupa di masyarakat atau kantor dengan perselingkuhan.
? Melarang anak minum-minuman keras dan berjudi, padahal banyak orangtua menjadi bandar judi dan pemilik pabrik minuman keras, bahkan peminum dan penjudi.
? Melarang anak merokok, padahal kita sudah sering membakar uang dengan merokok di depan mata mereka. Atau, kita juga menjual rokok dan pemilik pabrik rokok.
? Marah ketika anak tidak shalat atau beribadah, padahal kita suka melalaikan bahkan tidak menunaikan kewajiban shalat.
? Menghimbau agar anak jangan melihat pornografi, padahal kita sering menonton tayangan, membaca, mengakses situs-situs porno. Bahkan, kitalah pemilik media cetak, penulis naskah, dan pembeli media-media pornografi.
? Melarang anak menonton televisi terus menerus, tapi orangtua menjadi pengkonsumsi paling utama televisim dan suka bergadang menonton televisi.
? Sering menasehati anak untuk tidak berghibah atau memfitnah oranglain, tapi kita malah suka melakukannya.
? Marah ketika mengetahui anak sering nongkrong dan keluar malam, padahal kita juga sering melakukan hal yang sama, bahkan terkadang baru pulang ke rumah di waktu Subuh.
? Menasehati anak agar rajin sekolah, tetapi kita malah malas bekerja, bahkan sering mangkir dari kantor.
? Mengeluhkan mengapa anak malas membaca, padahal kita juga sangat jarang terlihat suka membaca.
? Sering mengajari anak untuk tidak melawan kepada orangtua, tapi kita dulunya suka melawan orangtua kita.
? Marah ketika mengetahui anak suka mencuri, padahal kita sering mencuri uang negara, atau sering mendapat rezeki yang tidak halal. Wallâhua`lam.

Karakteristik Masalahan Remaja


Oleh : Adib Asrori S.Psi ( Dosen Universitas Muhammadiyah Malang )

Remaja adalah masa yang penuh permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu, di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja Stanley Hall. Menurut Stanley, masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress).
Menurut Erickson, masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja. Yaitu identity diffusion/confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved(Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988).
Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini, juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.
Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja. Yaitu: kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan; ketidakstabilan emosi; adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup; adanya sikap menentang dan menantang orangtua; pertentangan di dalam diri yang sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentangan dengan orangtua.
Selanjutnya, adanya kegelisahan karena banyak hal diinginkan dari remaja yang tak sanggup mereka penuhi; kecenderungan senang bereksperimentasi; senang bereksplorasi; mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan; serta kecenderungan membentuk berkegiatan kelompok.
Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat. Termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006). Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial.
Beberapa permasalahan remaja yang muncul, biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja sendiri. Berikut ini beberapa permasalahan utama yang kerap dialami remaja.
Fisik dan Kesehatan
Permasalahan akibat perubahan fisik, banyak dirasakan oleh remaja di masa awal mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertas (remaja tengah dan akhir), permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki, yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisik dirinya dengan orang lain, maupun idola-idola mereka.
Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Levine dan Smolak (2002) menyatakan, 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya. Khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan paha.
Dalam sebuah penelitian juga ditemukan hampir 80% remaja mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisik dirinya (Kostanski and Gullone, 1998). Ketidakpuasan akan diri ini, sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, onsetmerokok, dan perilaku makan yang maladaptif.
Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat menjadi pertanda awal munculnya gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia (Polivy and Herman, 1999; Thompson et al).
Dalam masalah kesehatan, tak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan obat-obatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja, penyebab terbesarnya adalah karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan bereksplorasi.
Alkohol dan Obat Terlarang
Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang, akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Walau usaha untuk menghentikannya sudah digalakkan, tapi banyaknya kasus penggunaan narkoba sepertinya tak kunjung berkurang.
Ada kekhasan mengapa remaja menggunakan narkoba/NAPZA, yang kemungkinan alasan-alasannya berbeda orang dewasa. Santrock (2003) menemukan beberapa alasan ini: karena ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan, dan kompensasi.
Selain itu pengaruh sosial dan interpersonal, termasuk kurangnya kehangatan dari orangtua, supervisi, kontrol dan dorongan juga mempengaruhi. Termasuk pul penilaian negatif dari orangtua, ketegangan di rumah, perceraian dan perpisahan orangtua.
Pengaruh budaya dan tata karma juga kerap menjadi alasan mengapa remaja mengkonsumsi narkoba. Seperti memandang penggunaan alkohol dan obat-obatan sebagai simbol penolakan terhadap standar konvensional, berorientasi pada tujuan jangka pendek dan kepuasan hedonis, dan lain-lain.
Ada juga pengaruh interpersonal. Termasuk kepribadian yang temperamental, agresif, orang yang memiliki lokus kontrol eksternal, rendahnya harga diri, buruknya kemampuan copying, dan lain-lain.
Selanjutnya, permasalahan cinta dan hubungan heteroseksual. Juga permasalahan seksual, hubungan remaja dengan kedua orangtua, dan permasalahan moral, nilai, dan agama dapat menjadi alasan mereka mengkonsumsi narkoba.
Lain halnya dengan pendapat Smith dan Anderson (dalam Fagan, 2006). Menurutnya, kebanyakan remaja melakukan perilaku berisiko, dianggap sebagai bagian dari proses perkembangan yang normal. Perilaku berisiko yang paling sering dilakukan oleh remaja adalah penggunaan rokok, alkohol dan narkoba (Rey, 2002).
Ada tiga jenis pengaruh yang memungkinkan munculnya penggunaan alkohol dan narkoba pada remaja: Salah satunya akibat berfungsinya hormon gonadotrofik yang diproduksi oleh kelenjar hypothalamus, yang akan memunculkan perasaan saling tertarik antara remaja pria dan wanita. Perasaan tertarik ini bisa meningkat pada perasaan yang lebih tinggi yaitu cinta romantis (romantic love), berupa luapan hasrat kepada seseorang atau orang yang sering menyebutnya “jatuh cinta”.
Santrock (2003) mengatakan, bahwa cinta romatis menandai kehidupan percintaan para remaja. Cinta romantis meliputi sekumpulan emosi yang saling bercampur, seperti rasa takut, marah, hasrat seksual, kesenangan dan rasa cemburu. Tapi, tidak semua emosi ini positif.
Penelitian yang dilakukan Bercheid dan Fei menemukan, cinta romantis merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi, dibanding permasalahan dengan teman.
Tipe cinta yang lain adalah cinta kasih sayang (affectionate love), atau yang sering disebut cinta kebersamaan. Yaitu munculnya keinginan individu untuk memiliki individu lain secara dekat dan mendalam, dan memberinya kasih sayang. Cinta kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang dewasa.
Dengan telah matangnya organ-organ seksual pada remaja maka akan mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual. Problem tentang seksual pada remaja, berkisar pada masalah bagaimana kemampuan mereka mengendalikan dorongan seksual, konflik antara mana yang boleh dilakukan dan tidak, adanya “ketidaknormalan” yang dialami terkait organ-organ reproduksi, pelecehan seksual, homoseksual, kehamilan dan aborsi, dan sebagainya (Santrock, 2003, Hurlock, 1991).
Di antara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja dan dapat mempengaruhi hubungan orangtua dengan remaja adalah: pubertas, penalaran logis yang berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak tercapai, perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju kebebasan.
Beberapa konflik yang biasa terjadi antara remaja dengan orangtua hanya berkisar masalah kehidupan sehari-hari. Seperti jam pulang ke rumah, cara berpakaian, atau urusan merapikan kamar tidur. Konflik-konflik semacam ini jarang menimbulkan dilema utama, dibanding penggunaan obat-obatan terlarang maupun kenakalan remaja.
Beberapa remaja juga mengeluhkan cara-cara orangtua memperlakukan mereka yang otoriter. Atau sikap orangtua yang terlalu kaku dan tidak memahami kepentingan remaja.
Akhir-akhir ini banyak orangtua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja juga sering dihadapkan pada dilema-dilema moral, yang membuat mereka bingung terhadap keputusan-keputusan moral yang harus diambil.
Walau di dalam keluarga sudah ditanamkan nilai-nilai, tapi remaja akan bingung ketika menghadapi kenyataan bahwa nilai-nilai tersebut ternyata sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dihadapi bersama teman-teman maupun lingkungan.
Pengawasan terhadap tingkah laku remaja oleh orang dewasa, sulit dilakukan karena lingkungan remaja sudah sangat luas. Pengasahan hati nurani sebagai pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting, agar remaja bisa mengendalikan perilakunya sendiri ketika orangtua maupun guru tidak mendampingi.

Rabu, 28 Maret 2012

3 Tipe Komunikasi ke Otak Dalam Manusia yang Penting dalam Berjualan



FAKTANYA Manusia mempunyai tiga tipe komunikasi ke otak, dan tipe komunikasi ini sangat penting dalam marketing karena ketika prospek sedang melihat penawaran dan mendengar promosi tentang produk atau jasa Anda. Mengapa penting? Mari akan saya jelaskan.
1. Untuk Tipe Penglihatan.
Biasanya orang yang tipe penglihatan, saat berbicara sangat cepat, saat berpakaian juga suka memakai aksesoris yang lebih dibandingkan tipe yang lainnya (bisa dibilang lumayan banyak). Atau ciri yang lainnya adalah, saat berbicara orang tersebut suka menyebutkan kata- kata yang mengakses kepada MATA (penglihatan). Misalnya saja, “Kelihatannya, Tampaknya, Bentuknya, Pemandangannya, Warnanya dan lain- lain”.

Kalau Anda mendapatkan prospek yang seperti ini, Anda bisa ajukan gambar-gambar produk dan jasa Anda.
2. Untuk Tipe Perasaan.
Pada tipe perasaan ini ciri- ciri yang sering ditunjukan adalah dengan nada bicaranya yang mantab, penuh jeda dan semua yang dapat mengakses ke perasaan. Misalnya saja, “Suasananya nyaman, udaranya sejuk, mahal ya, manis ya” itu adalah kata- kata yang sering disebutkan oleh tipe perasaan.

Dan biasanya pada tipe perasaan, saat menggunakan baju suka tidak rapi (tapi ini tidak semuanya seperti ini). Yang terpenting adalah kenyamanan pada orang tersebut. Kalau Anda mendapatkan prospek seperti ini, Anda bisa buat perasaannya nyaman dan berbicara ke akses yang mengenai perasaannnya.
3. Untuk Tipe Pendengaran.
Pada tipe pendengaran ini biasanya orangnya saat berbicara nada suaranya naik turun. Atau nadanya yang mengakses ke pendengaran orang tersebut. Kata- kata yang sering diucapkan adalah “Siapa yang cerita, ngomongnya, bicaranya bagaimana, nadanya, lagunya”. Kebiasaan unik yang sering dilakukan pada tipe pendengaran adalah sering sekali orang ini menyodorkan telinganya kepada lawan bicaranya.

Kalau Anda mendapatkan prospek seperti ini, Anda bisa berbicara langsung dengannya dan berbicara ke akses yang mengenai pendengarannya.
 sumber : Tung Desem Waringin mengucapkan semoga bermanfaat, salam dahsyat.

SEJARAH SINGKAT KHULAFAUR RASYIDIN


SEJARAH SINGKAT KHULAFAUR RASYIDIN
Khulafaur Rasyidin adalah para kholifah yang arif bijaksana. Mereka adalah keempat sahabat yang terpilih menjadi pemimpin kaum muslim setelah Nab Muhammad Rasulullah saw. wafat. Keempat kholifah tersebut ialah:
  1. Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.;
  2. Umar bin Kaththab ra.;
  3. Utsman bin Affan ra.; dan
  4. Ali bin Abi Thalib ra.
Keempat kholifah itu selain berhasil melanjutkan perjuangan Rasulullah saw. menegakkan ajaran tauhid, juga sukses memperluas penyebaran dan mengharumkan nama Islam. Berikut ini kami uraikan sekelumit riwayat hidup dan jasa keempat kholifah tersebut.

A. Abu Bakar Ash-Shiddiq ra (11-13 H/632-634)

Nama aslinya adalah Abdul Ka’bah. Lalu Nabi Muhammad saw. mengganti namanya dengan Abdullah. Lengkapnya Abdullah bin Abi Quhafah at-Tamimi. Ia terlahir dari pasangan Usman (Abu Quhafah) bin Amir dan Ummu Khoir Salma binti Sakhr, yang berasal dari suku Taim, suku yang melahirkan tokoh-tokoh terhomat.

Sejak kecil ia terkenal sebagai anak yang baik. Perilakunya yang lemah-lembut, jujur, dan sabar, membuatnya disenangi masyarakat. Karena sifat-sifatnya yang mulia itulah sejak masa remajanya ia sudah bersahabat dengan Nabi Muhammad saw.
Ia dilahirkan dua tahun satu bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. kemudian terkenal dengan julukan Abu Bakar, sedangkan gelar Shiddiq diberikan oleh para sahabat, karena ia sangat membenarkan Rosulullah saw. dalam segala hal. Ialah yang menemani Nabi Muhammad saw. di gua Hira, dan yang pertama kali memeluk Islam dari kalangan orang tua terhormat. Tentang Abu Bakar ra., Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh orang yang paling dekat kepadaku persahabatan dan hartanya, ialah Abu Bakar. Andaikata aku boleh memilih ternan di antara umnatku, rnaka akan kupilih Abu Bakar. Tetapi kecintaan dan persaudaraan dalarn Islam cukup memadai. Tidak satu pun pintu dalarn rnasjid yang terbuka kecuali pintu Abu Bakar”. (HR. Bukhori) Sampai saat ini di masjid Madinah masih ada sebuah pintu yang disebut pintu Abu Bakar ra. Yakni pintu yang selalu beliau lalui semasa hidupnya jika masuk ke masjid melalui rumah beliau.

Todaklah mengherankan jika sewaktu Nabi saw sakit, ia dipercaya oleh para sahabat menjadi Imam sholat. Juga pantaslah apabila kaum muslimin kemudian memilihnya sebagai kholifah/pemimpin setelah Rosulullah saw. wafat.
Keagungan kepribadian Abu Bakar dapat disimak dari penggalan-penggalan pidatonya ketika dilantik menjadi kholifah, antara lain beliau katakan, “Saya bukan orang yang terbaik di antara kalian, tetapi saya akan memelihara amanah yang telah kalian serahkan kepada saya. Kalau saya mengikuti ajaran Allah SWT dan petunjuk Rasul-Nya, maka ikutilah saya. Sebaliknya jika saya menyimpang, luruskanlah (koreksilah) saya. Kebenaran adalah kejujuran, dan kebohongan adalah ketidakjujuran. Orang yang paling kuat dalam pandangan saya, adalah orang-orang yang lemah di antara kalian oleh sebab itu saya akan menjamin hak-hak mereka. Dan orang-orang yang paling lemah dalam pandangan saya, adalah orang-orang yang kuat di antara kalian, dan saya akan mengambil sebagian dari hak-hak mereka (zakatnya).”

Program pertama yang dicanangkan Abu Bakar setelah ia menjadi kholifah, adalah meredam pemberontakan, memerangi orang-orang yang membangkang tidak mau membayar zakat, orang-orang murtad yang saat itu terjadi di mana-mana dan menimbulkan kekacauan. Sepeninggal Muhammad Rosulullah saw., memang banyak umat Islam yang kembali memeluk agamanya semula. Mereka merasa berhak berbuat sekehendak hati. Bahkan lebih tragis lagi muncul orang-orang yang mengaku nabi, antara lain Musallamah Al-Kadzdzab, Tulaiha Al-Asadi, dan Al Aswad Al Ansi.

Untuk meluruskan akidah orang-orang murtad tersebut, Abu Bakar mengirim sebelas pasukan perang ke sebelas daerah tujuan, di antaranya pasukan Kholid b’ Walid ditugaskan menundukan Thulaiha Al Asadi, Pasukan Amer bin Ash ditugaskan di Qudho’ah, Suwaid bin Muqrim ditugaskan ke Yaman, dan Kholid bin Said ditugaskan Syam.
Program Abu Bakar selanjutnya, memproyekkan pengumpulan dan penulisan ayat-ayat Al Qur-an. Progran ini dicanangkan atas usulan Umar bin Khoththob sedangkan pelaksanaannya di percayakan kepada Zaid b’ Tsabit.

Pengumpulan dan penulisan ayat-ayat Al Qur-an itu dilakukan dengan pertimbangan:
  1. Banyak sahabat yang hafal Al Qur-an gugur dalsm perang penumpasan orang-orang murtad;
  2. Ayat-ayat Al Qur-an yang ditulis pada kulit-kulit kurma, batu-batu dan kayu-kayu sudah banyak yang rusak sehingga perlu dilakukan usaha penyelamatan;
  3. Penulisan ayat-ayat Al Qur-an dan membukukannya ini bertujuan agar dapat dijadikan pedoman bagi umat Islam sepanjang zaman.
Semasa pemerintahannya, Abu Bakar juga berhasil memperluas daerah dakwah Islamiyah, antara lain ke Irak yang ketika itu termasuk wilayah jajahan Kerajaan Persia, dan ke Syam yang di bawah jajahan Romawi.
Setelah memerintah selama dua tahun, Abu Bakar berpulang ke Rahmatullah pada tanggal 23 Jumadil Akhir 13H dalam usia 63 tahun dan dimakamkan dekat makam Rasulullah saw. Beliau dikenal oleh para
sahabat sebagai kholifah yang sangat taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta berbudi luhur.

B. Umar bin Khatthab (13-23 H/634-644 M) 

Ia lebih muda tiga belas tahun dari Nabi Muhammad saw. Sejak kedl ia sudah terkenal cerdas dan pemberani. Tidak pernah takut menyatakan kebenaran di hadapan siapapun. Tidaklah mengherankan jika setelah Umar memeluk Islam, barisan kaum muslimin ditakuti oleh orang kafir Quraisy. Ia yang sebelum memeluk Islam paling berani menentang Islam, setelah memeluk Islam paling berani menghadapi musuh-musuh Islam. Kemudian terkenalah Umar sebagai “Singa Padang Pasir” yang sangat disegani.

Umar memiliki kepribadian yang sangat kuat, dan tegas memperjuangkan kebenaran. Oleh karena itu masyarakat menggelarinya Al Faruq, artinya yang dengan tegas membedakan yang benar dan yang salah. Sedemikian gigih Umar dalam menegakkan syari’at Islam, sehingga Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Sejak Islamnya Umar kami merasa mulia.” (H.R. Bukhori)

Mengenai kualitas keimanannya, diungkapkan dalam sebuah hadits. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, “Ketika sedang tidur, aku bermimpi melihat orang-orang yang memakai gamis. Ada yang gamisnya menutupi dada dan ada pula yang kurang dari itu. Lalu diperlihatkan kepadaku Umar bin Khoththob mengenakan gamis yang panjang sehingga ia berjalan dengan menyeretnya.” Seseorang bertanya, “Ya Rosulullah, apakah takwilnya?” Nabi saw. menerangkan, “Kualitas keimanannya.” (HR. Bukhori dan Muslim dari Abu Sa’id Al Khudri ra.)

Dalam pidato pelantikannya, Umar menyampaikan, antara lain: “Saya adalah seorang pengikut Sunnah Rasul, bukan seorang yang berbuat bid’ah. Ketahuilah, bahwa kalian berhak menuntut saya tentang tiga hal selain Kitab Allah dan Sunnah Nabi, yakni:
  1. Mengikuti apa yang telah dilakukan oleh orang sebelum saya dalam masalah yang telah kalian sepakati dan telah kalian tradisikan;
  2. Membuat kebiasaan baru yang baik bagi ahli kebajik dalam masalah yang belum kalian jadikan kebiasa dan
  3. Mencegah saya bertindak atas kalian kecuali dalam hal hal yang kalian sendiri penyebabnya.
Pada masa pemerintahan Khalifah Umar, wilayah Islam semakin meluas sampai ke Mesir, Irak, Syam, dan negeri-negeri Persia lainnya. Umarlah yang pertama kali membentuk badan kehakiman dan menyempurnakan pemerintahan. Juga meneruskan usaha Abu Bakar dalam membukukan Al Qur-an.
Kholifah Umar wafat pada usia 63 tahun setelah memerintah selama sepuluh tahun enam bulan. Ia wafat oleh tikaman pedang Abu Lu’lu’ah, seorang budak milik Al-Mughiroh bin Syu’bah saat sholat subuh. Ia diimakamkan di rumah ‘Aisyah, dekat makam Abu Bakar. Ia dikenang oleh umat Islam sebagai pahlawan yang sangat sederhana, sportif, dan menyayangi rakyat kecil. Kata katanya yang sangat terkenal, “Siapa yang melihat pada diriku membelok, maka hendaklah ia meluruskannya.”

Jasa-jasa Umar sewaktu menjadi Kholifah, antara lain :
  1. Penetapan tahun Hijriyah sebagai tahun resmi;
  2. Bea cukai sebagai pendapatan negara;
  3. Tunjangan sosial bagi orang-orang miskin di kalangan Yahudi dan Kristen;
  4. Pembangunan kota-kota dan saluran air untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya;
  5. Pemberian gaji bagi imam dan muazin;
  6. Penghapusan perbudakan;
  7. Pembangunan sekolah-sekolah;
  8. Kodifikasi Al-Quran;
  9. Tradisi sholat tarawih berjamaah;
C. Utsman bin Affan ra. (23-35 H/644-656 M)

Ia seorang saudagar kaya-raya, dan salah seorang penulis wahyu yang terkenal. Usianya lima tahun lebih muda dari Nabi Muhammad saw. Sejak muda Utsman dikenal sebagai seorang pendiam, dan memiliki budi pekerti yang terpuji. lalah yang membeli sumur Roumah untuk dijadikan sumur umum. Sedemikian banyak amal kebajikannya, sehingga masyarakat menggelarinya “Ghoniyyun Syakir” (orang kaya yang banyak bersyukur kepada Allah SWT)

Abdurrohman bin Samuroh ra. mengungkapkan, Utsman bin Affan datang menemui Rosulullah saw. dengan membawa uang sebanyak seribu dinar yang dibungkus pakaiannya. Kala itu beliau sedang mempersiapkan u’sroh (Pasukan dalam Perang Tabuk). Usai menerima sumbangan dari Ustman bin Affan ra. untuk jihad fisabilillah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada yang merugikan ibnu Affan atas apa yang dilakukannya setelah hari ini.” Beliau mengulangi ucapan tersebut beberapa kali. (HR. Ahmad, dan Tirmidzi)

Sekalipun kaya-raya, Utsman tidak pernah menjaga jarak dengan masyarakat kelas bawah, bahkan ia tidak segan-segann untuk turut serta berperang. Karena kebaikannya itulah, ia dinikahkan dengan putri Nabi bernama Ruqoyyah. Setelah Ruqoiyah meninggal dunia, ia dikawinkan dengan putri Nabi lagi bernama Ummu Kultsum. Oleh sebab itu masyarakat menggelarinya “Dzun Nurain” (yang mempunyai dua cahaya)

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Khalifah Utsman ra., adalah mengganti gubernur-gubernur negara taklukan Islam yang ingin memisahkan diri setelah Umar wafat. Kemudian Ia memperbanyak naskah Al Qur-an yan sudah dibukukan menjadi tujuh eksemplar yang antara lain dikirim ke Syam, Yaman, Bahrain, Basroh, dan Kufah.
Utsman wafat pada usia 82 tahun, setelah memerintah selama 12 tahun. Ia menemui ajal saat membaca Al Quran oleh tikaman pedang Humron bin Sudan. Jasa Utsman terbesar adalah memelihara Al Qur-an sebagaimana yang tersebar sekarang ini.

D. Ali bin Abu Tholib ra. (35-40 H/656-661 M)
 
Ia adalah putra Abu Tholib, paman Nabi Muhammad saw. Sebagai sepupu yang usianya 32 tahun lebih muda, memungkinkan Ali diasuh langsung oleh Nabi Muhammad saw. Tidaklah megherankan jika dari golongan anak-anak yang pertama memeluk Islam adalah Ali. Pantaslah jika pengetahuan Ali tentang Islam sangat luas, dan sangat teguh memegang ajaran Islam.

Sejak masa pemerintahan Khalifah Ali inilah, Islam mulai mengalami kemunduran. Bermula dari banyaknya pihak yang menuntut dendam atas terbunuhnya Utsman bin Affan ra., terutama dari golongan Bani Umaiyyah dari kelompok ‘Aisyah ra., janda Nabi Muhammad saw. Suasana tersebut semakin memanas dengan adanya kebijaksanaan Khalifah Ali mengganti sebagian besar pejabat pemerintah yang telah diangkat oleh Utsman.
Setelah usaha menenangkan banyak golongan yang menuntut balas atas kematian Utsman dengan jalan damai tidak berhasil, maka ditempuhlah dengan peperangan. Pertama terjadilah Perang Waq’atul Jamali (penamaan tersebut karena ‘Aisyah bersama pasukannya mengendarai unta) atau peperangan unta. Kedua, Perang Shiffin atau peperangan unta antara pasukan Khalifah Ali dan pasukan ‘Aisyah. Perang saudara ini terjadi pada tahun 36 H/657 M, akibat hasutan Abdullah bin Saba. Perang ini dimenangkan oleh pasukan Ali. Setelah diberi penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya, ‘Aisyah dikembalikan

dikutip : dari hamba Allah yang cerdas

Real Madrid terus melangkah


Kaka Cemerlang, Real Madrid Hantam APOEL 
3-0
APOEL dipecundangi Madrid dan tidak mampu membuat satu pun tendangan ke gawang lawan.


Ricardo Kaka - Real Madrid
Ricardo Kaka - Real Madrid


Tim kuda hitam APOEL Nicosia kali ini tak mampu melanjutkan kejutan mereka. Bermain di kandang sendiri di stadion Neo GSP, Selasa (27/3) waktu setempat, mereka benar-benar dipecundangi Madrid.

Walaupun di babak pertama mereka mampu menahan imbang tim tamu tanpa gol, klub asal Siprus ini kesulitan menembus pertahanan lawan dan dipaksa lebih banyak berada di lini pertahanan sendiri.


Madrid yang gencar menyerang mendapat banyak peluang, terutama melalui Gonzalo Higuain, Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo, tapi belum ada yang mampu menjebol gawang lawan.

Masuknya Kaka bersamaan dengan Marcelo jelang pertengahan babak kedua, membawa angin segar bagi tim besutan Jose Mourinho itu. Mereka mampu memecah kebuntuan melalui Benzema di menit ke-74.

Umpang silang dari Kaka, disundul dari jarak dekat oleh Benzema dan merobek jala Dionisis Chiotis. Madrid semakin bersemangat untuk menambah gol. Hasilnya, kali ini Kaka sendiri yang mencetak gol di menit ke-82.

Mendapat umpan dari Marcelo, Kaka melepaskan tendangan keras dengan kaki kanannya di daerah penalti APOEL dan mengubah skor menjadi 2-0. Dua menit kemudian, Benzema nyaris saja membuat gol lagi setelah mendapat umpan manis dari Ronaldo, tapi tendangannya dari jarak dekat melebar di samping gawang tuan rumah. Namun di menit ke-90. Benzema tidak mengulangi kesalahannya.

http://admax.effectivemeasure.net/emnb_1_420019.gif
 Setelah mendapat bola terobosan dari Mesut Ozil, penyerang asal Prancis ini membuat gol dari jarak dekat. Tuan rumah tetap tidak mampu memberikan perlawanan dan sama sekali tidak mampu menembak ke arah gawang, sedangkan Madrid 28 kali melepaskan tendangan ke gawang APOEL. 

Skor akhir 3-0 untuk Madrid dan membuat langkah mereka ke semi-final terbuka lebar. Uniknya, pertandingan ini berjalan bersih dan tak ada satu pun kartu kuning yang dikeluarkan wasit.

Remaja Belia Belanda Gemar Minum Miras


Remaja Belanda dibakarkan gemar minum-minuman keras (miras), termasuk yang paling getol di Eropa. Hal ini sudah lama diketahui. Namun, data terakhir menunjukkan gambar yang lebih meresahkan. Semakin banyak remaja perempuan berumur 14 dan 15 tahun yang minum sampai koma, demikian dikutip , Senin (26/03/2012).
Seorang remaja putri mengumpat ketika seorang perawat memberitahunya bahwa ibunya sudah diberitahu dan sekarang menunggu di mobil ambulans. Remaja itu hanya bilang ya dan tidak, ketika petugas ambulans bertanya apa dia habis minum miras dan menggunakan obat-obatan.
Ketika ditanya berapa umurnya, remaja ini menjawab masih berusia 15. Namun sang ibu menolak dan menyebutnya telah berbohong. Sebab usia aslinya baru 14 tahun.
Semakin muda
Peristiwa ini hanya satu dari 2300 remaja Belanda yang setiap tahunnya meneggak miras sampai mereka masuk rumah sakit. Umumnya, cewek-cewek itu berbohong kalau ditanya berapa usia mereka.
Data lain menyebut, tujuh ratus remaja telah minum alcohol sampai mereka koma. Berdasarkan angka terakhir, semakin banyak cewek dalam kelompok ini. Dulu kebanyakan remaja pria yang mabuk sampai koma. Tapi sekarang antara cowok dan cewek angkanya sudah seimbang.
Remaja putri yang minum miras semakin muda saja. Penyebabnya antara lain dengan diperkenalkannya minuman beralkohol dengan rasa manis.
“Mereka minum seperti minum limonade saja,” kata dokter anak, Nico van der Lely kepada Radio .
Selain itu, di negeri tersebut, sangat gampang sekali mendapatkan minuman keras.
“Ada kaitannya dengan apa yang terjadi di masyarakat, gampang sekali mendapatkan minuman itu. Minuman beralkohol itu disodorkan kepada generasi itu dengan sengaja. Anda harus sadar bahwa kalau anda minum di usia muda, anda punya peluang 400 persen lebih banyak untuk menjadi peminum nantinya,” ujar Nico van der Lely.
Musibah beruntun
Menurut petugas ambulans yang membawa gadis berumur 14 tahun tadi, dalam beberapa tahun terakhir banyak perubahan.
“Mereka yang keluar malam semakin muda saja dan mereka biasanya ‘minum dulu’ di rumah. Pas keluar rumah mereka biasanya sudah minum banyak. Jadi, mereka itu sebenarnya sudah mabuk saat keluar rumah untuk pergi clubbing.”
Dampak penyalahgunaan miras pada usia muda bisa sangat berbahaya, Dokter Anak Van der Lely memperingatkan, para remaja itu ada yang kena jantung dan koma.
“Mereka dibawa ke sini dengan suhu badan terlalu rendah. Akibatnya, mereka bisa kena gangguan jantung. Rata-rata mereka koma selama tiga jam tapi juga pernah ada cewek yang selama 18 jam tidak sadarkan diri. Dan ternyata hampir separuh dari remaja putri itu kemampuan akademisnya turun satu atau dua tingkat karena miras. Satu dari empat remaja adalah korban pelecehan seksual. Cewek naik birahinya kalau minum dan mereka bisa melakukan hal-hal yang biasanya tidak mereka lakukan. Beberapa ditemukan tergeletak di WC dengan celana dalam sudah dipelorotkan. Banyak masalah yang muncul.”
Kerusakan otak
Menurut beberapa pihak, telah muncul generasi peminum di Belanda yang semakin bodoh karena mengalami kerusakan pada otak puber mereka yang rentan.
Biaya sosial yang muncul tinggi. Selain bisa koma, kebanyakan minum bisa menyebabkan berbagai kecelakaan yang menelan ribuan korban tiap tahunnya.
Sekarang di Belanda dibangun beberapa klinik untuk menampung peminum yang sampai koma. Direktur Rumah Sakit, Herre Kingma belum lama ini mengusulkan agar para remaja dan juga orangtua mereka belajar bertanggungjawab dengan membayar sendiri biaya rumah sakit.
Pemerintah dan perusahaan asuransi kesehatan menolak usul tersebut karena tidak bisa diterapkan dan tidak pada tempatnya.
Dilarang

Organisasi Konsumen dan Keamanan berpendapat umur minimum remaja untuk boleh menegak minuman keras harus naik dari 16 ke 18 tahun, seperti di 20 negara Uni Eropa lainnya. Namun demikian, pemerintah tidak setuju. Pemerintah bisa rugi antara tiga sampai empat miliar Euro karena kehilangan pajak cukai.
Selain itu, kontrol terhadap penjualan miras kepada remaja harus diperketat. Perusahaan miras harus menempelkan peringatan di botol miras seperti di bungkus rokok.
Orangtua juga harus lebih waspada. Sampai sekarang orang masih banyak yang berpendapat lebih baik para remaja mulai minum alkohol di rumah. Tapi, menurut para ahli pendapat itu harus diubah. Remaja 16 tahun dan yang lebih tua harus dilarang minum alkohol.